Senin, 08 Agustus 2011

Kumpulan Puisi Puisi Cinta & Rindu

                 Puisi



PADA SAATNYA

Pada saatnya ketika musim berganti.
Dan gugusan mendung yg ranum
Menitikan tetes hujan pertama
Biduk yang ku kayuh akan merapat
Ke dermagamu
Menyibak kabut keraguan
Lalu mendamparkan hasrat
Yang hangat di bakar rindu
Pada saatnya
Di ujung perjalanan
Akan kubingkai binar matamu
Bersama gelak gairah jiwaku
Menjadi lukisan indah di lekuk cakrawala
Dalam leleh cahaya bulan melumuri langit
Ditingkah semilir angin laut dan tarian ombak
Membelai lembut kristal pasir pantai
Pada saatnya
Akan kubuatmu terjaga dari lelap tidur
Lalu bersama merajut impian yang tak segera usai
Dalam genangan cinta dipalung kalbu
Dan getar cumbu tak berkesudahan------------------


 


Indahmu


apabila dunia bisa kujadikan bisu, maka kehadiranmu akan tetap melagukan indahnya segala seandainya warna adalah tiada, maka segala hal tentangmu akan tetap menghadirkan bianglala dipersegi ruang tunda kita dan bila seketika seluruh aroma tak lagi ada dan hangat bercinta hanya impian sia-sia, adalah kau semata yang kan tetap membawaku terbang menuju surga dan apa-apa yang sempurna..


Apakah aku cinta atau suka ?

Pernah kau bertanya tentang rasa suka Bagaimana kau menyukaiku? Apa seperti anak kecil menyuka gulali? Pernah kau bertanya tentang rasa sayang Bagaimana kau menyayangiku? Apa seperti ibu menyayangi anaknya? Pernah kau bertanya tentang rasa cinta Bagaimana kau mencintaiku? Apa seperti cinta yang tiada akhir Aku suka tanganmu yang membetulkan jaketku kala menggigil Suka sigapmu menghapus kotoran di mukaku dengan lembar sapu tanganmu Suka mukamu memerah malu-malu waktu kugenggam tanganmu Suka suaramu yang selalu mengingatkanku untuk sholat bila sudah azannya Aku Suka sebatas bagian-bagian kongkrit yang bisa Kulihat Kuraba Kudengar Dengan seluruh panca indraku Aku sayang kamu dengan seluruh kebaikan dan kejelekanmu Ketika kamu berbohong hanya untuk menyenangkanku Ketika kamu mau bermanja sampai tak habisnya Bahkan ketika kamu membandingkanku dengan mantanmu Rasa sayangku lebih membutuhkan keikhlasan untuk menerimamu Dengan segala kebaikan Dan keburukanmu Mengenai rasa cintaku Menurutku cinta tak harus diucapkan Akan terasa begitu gombal dan murahan bila dipaksakan Sekalipun aku tak pernah berkata cinta pada lawan jenisku Sebatas suka dan sayang saja Aku katakan cinta pada pasangan hidupku saja

Puisi untukmu

puisi pertamaku puisi pertamaku tentangmu adalah ketika mataku lekat melumat senyummu yang menggetarkan malam saat pertama kita berjumpa dulu seterusnya adalah puisi dan lagu yang mengalir menjalari segenap inderaku menggetarkan syaraf diseluruh jemari tentang segenap rindu dan puja tentangmu lalu jangan sampai kau padamkan jiwaku dan hentikan puisiku

spasi dalam kotak

spasi antara kita, hanya karena kita berbicara dalam kotak,, kotak yg sempit, terbatas, tak ada cahaya matahari.awan.gerimis.senja. atau laut biru disana. kita terpenjara dalam kotak. tp toh kita masih bisa tertawa, kesal, bercanda, mengeluh, ada cerita disana.. disetiap tuts yang tertekan. ada cerita disetiap spasi kita. kita.. kita dan spasi.. kita dalam kotak elektronik.. mungkin suatu saat .. kita dapat melihat matahari yang sama, langit yang sama, tanah yang sama.. dan terbebas dari dunia kotak elekronik kita.. tapi jika tidak. biarkan kotak itu tetap menyala dan spasi itu bukan lagi jarak.. tapi jeda, agar setiap kata memiliki makna hingga berakhir diujung titik seperti bagaimanabermaknanyaspasidalamsetiapceritaakudandi a dalamkotakelektronikdanspasiduniakita toh kita masih dalam wadah yang sama. bumi...

Jika saja rinduku....

Jika rinduku bagaikan selembar benang Saat ini aku sudah merajut selimut Untuk menghangatkan relung tubuhnya Menjaga dari gigitan sunyi malam Bekukan sisa rona di wajah hatinya Dan memecahkannya seperti kristal kelam Jika rinduku bagai satu undakan tangga Saat ini tanggaku sudah mencapai angkasa Bertamu ke tempat putri malam mempesona Di mana aku bisa memetik satu-dua kejora Yang begitu indah bagai matanya bercahaya ‘kan kusimpan untuk menerangi hari berikutnya Di mana semua kembali seperti semula Dan tak ada yang bernama perpisahan Tak ada… hanya ada rindu yang meronta Terus berpendar hingga akhir cobaan. Sebab rindu akan lantang terdengar Pada saat ia melayang sekilas berdesir halus membisikkan lagu damba lirih di telinga hati

Semakin rindu!

Jika rinduku seperti setetes pewarna Maka aku akan lukis mentari di malam hari Biarkan cahayanya mengikis suram yang tercipta Sampai hatiku penuh dengan nur dan dian Tidak segelap dulu lagi Aku akan menciptakan rembulan di siang hari Agar tatapan lembutnya membelai setiap sudut hati Setiap relung sukma yang penuh dengan perih Setiap lekuk sanubari yang haus akan kasih Bukan sara, bukan nelangsa, bukan gulana Sebuah padang rumput akan tergambar Di dataran rasa yang hijau luas terhampar Dulunya begitu kering kerontang Tak tersentuh oleh air romansa Tak terhembus oleh sepoi ruhsana Terlalu sering dijamah dan disiksa kemarau lara Terlalu lama terhimpit oleh kehampaan Aku begitu rindu Dan semakin rindu Sampai akhirnya aku bertanya selalu Sampai kapan rindu itu berlalu ?
aku hnyala hati yg sebelah
malam ini, milik kita.. bersaing dgn kelam dan terangnya bulan.. saling bergesekan.. dan malam hanyalah temaram.. seperti hati kita yang tak berani berterus terang atau mungkin hanya aku saja.. yang kembali melilit waktu dengan imaji khayalku.. mencari kasihmu, disudut waktu.. karena aku adalah sisi lain cintamu. Jika kamu adalah sepucuk harapan semu Dapatkah ketelusuri dengan penuh hati? Biarlah jatuh. Asa layangkan sukma. Keras hatiku. Sayang Melembut tersepuhkan indahmu. Dapatkah kumiliki dirimu? Untuk satu dua kejap kerlip bintang di langit kelamku.

JIKA

jika hati manusia suatu saat tidak lagi menjadi suatu rahasia... kau kan menyadari betapa dalam cinta dan sayangku padamu.. jika waktu suatu saat tidak lagi memiliki batasan.. kau kan menyadari betapa ingin kuhabiskan waktuku selalu bersamamu... jika kata-kata cinta suatu saat sudah habis terpakai... kau kan menyadari betapa tatapan mata dan gerak tubuhku lebih berharga dari sekedar kata-kata.. jika tenaga dan pikiran suatu saat tidak lagi pernah menjadi lelah... kau kan menyadari betapa semua tenaga dan pikiranku selalu kucurahkan hanya untukmu... jika masa lalu suatu saat tidak lagi bisa mendatangkan kepedihan.. kau kan menyadari betapa besar inginku melihatmu selalu tersenyum bahagia... jika air mata suatu saat tidak lagi ada tersisa untuk diteteskan.. kau kan menyadari betapa ingin kuberikan pundakku untuk melepas isak pedihmu... jika suatu saat kesedihan hati tidak lagi dapat dibendung... kau kan menyadari betapa ingin ku memelukmu dan memberikan kedamaian dihatimu.. jika emosi dan amarah suatu saat tidak lagi menjadi bagian dari diriku... kau kan menyadari betapa besar sayang dan perhatianku padamu... jika materi suatu saat sudah tidak lagi menjadi kebutuhan...
kau kan menyadari betapa kekayaan hati dan ketenangan jiwa adalah hartaku untukmu... jika tiba saatnya nanti sayang kita tidak lagi dapat dipisahkan oleh keadaan... ku kan datang menjemputmu tuk bersama meraih kebahagiaan yang kekal selamanya...
dariku yang selalu menyayangimu disetiap waktu.. meski kau tak tahu...

Dan mungkin jika kau tanyakan tentang perihku, Pada awan - awan putih yang ayu Mereka pasti gelisah dan mendayu Sampai akhirnya menumpahkan air mata sendu. Gerimis yang syahdu. Tahukah kau jiwa ini selalu menjerit... cobalah untuk diam dan lihat aku... yang sedang menikmati nafasmu mendesah merasakan darahmu mengalir angin menyentuh kulitmu cinta yang mengelilingimu... Aku menjerit pada suara malam melengking pada rintihan dini hari hingga akhirnya aku.... hampa... tak ada suara.... Ketika cinta tergenggam perih... Dapatkah engkau menggapai hati ini dengan segenggam rasa ?

sosok

terasa baru kemarin gurat senyummu kunikmati menggerus segala apa yang kurasa telah mati pada hujan diujung selongsong harapan kau ajarkanku menatap masa depan mata kita bertautan hati kita bersahutan maka lenyaplah lembah masa lalu yang silam saling memuji pada malam yang hampir tenggelam bagimu itu hanya peristiwa biasa saja
yang terlanjur melebur sebab tercipta suasana esok, semua akan hilang ta berbekas seperti angin kepada debu yang menjadikannya terhempas ah, menceritakanmu masih mnjadi luka kau hanya sebuah obsesi yang terbungkus raga nyata

0 komentar:

Posting Komentar

BUDAYAKAN UNTUK BERKOMENTAR.. KOMENTAR ANDA ADALAH PENGHARGAAN UNTUK PARA BLOGGER..

FB comments